LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
ANALISIS I
PERCOBAAN
(REAKSI-REAKSI KHUSUS
SENYAWA YANG MENGANDNUNG UNSUR C,H,O,N)
OLEH :
NAMA : BESTIANTI PURNASARI
JIWA
NIM : FIFI 12078
KELAS : B
KELOMPOK : II
ASISTEN : MUHAMMAD NURDIN M.
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG UNSUR
C,H,O,N YANG LAIN
A. TUJUAN
Untuk
Mengetahui Reaksi-Reaksi Khusus
Yang Mengandung Unsur C,H,O,N Yang Lain
B. LANDASAN TEORI
Frekuensi konsumsi vitamin C dan kadar
Hb menunjukkan hubungan yang bermakna (p=0,000).Persamaan regresi linier
menunjukkan bahwa setiap bertambahnya frekuensi konsumsi vitamin Csebanyak 1
kali akan meningkatkan kadar Hbsebesar 0,06 g/dL. Artiny semakin sering
seseorangmengkonsumsi vitamin C, semakin tinggi kadar Hb.Hal ini sejalan dengan
pernyataan peneliti lain bahwa vitamin C meningkatkan absorbsi besi non heme
sebanyak empat kali lipat daripada yang tidak mengkonsumsi vitamin C, selain
itu juga adanya indikasi bahwa terdapat peningkatan kadar Hb yang signifikan
pada wanita vegetarian karena mengkonsumsi vitamin C( Agana, 2004 ).
Sampai saat ini ampisilin masih digunakan secara luas sebagai obat
pilihan untuk pengobatan infeksi..Ampisilin banyak digunakan dalam
pengobatan infeksi pada saluran napas dan saluran seni, gonorhu, gastroenteritis,
dan meningitis.Ampisilin stabil terhadap asam dan karena itu dapat digunakan
secara oral. Laju absorpsinya sekitar 50% dan akan meningkat dengan adanya
makanan. Obat terikat oleh protein plasma lebih kurang 20%. Kadar darah
maksimalnya dicapai dalam 5 menit setelah injeksi intra vena, 1 jam setelah
injeksi intra muskular, dan 2 jam setelah pemberian oral. Ampisilin berupa
serbuk hablur; putih; praktis tidak berbau; rasa pahit; higroskopis. Gararn
trihidratnya stabil pada suhu kamar ( De
Lux Putra,2002 ).
Dalam teori kimia analisis melibatkan penggunaan sejumlah teknik dan
metode untuk memperoleh aspek kualitatif,kuantitatif,dan bahan kimia pada
umumnya. Analisis kualitatif adalah analisis untuk melakukan identifikasi
elemen,spesiasi dan atau senyawa-senyawa ada di dalam sampel. Analisis
kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah(kadar) absolut atau
relative dari suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel. Analisis
struktur adalah penentuan letak dan pengaturan ruang tempat atom dalam suatu
elemen atau molekul serta identifikasi gugus karakteristik dalam suatu molekul
( Sudjadji, 2007 ).
Turunan penisilin merupakan pilihan
pertama untuk infeksi bakteri yang peka terhadap penisilin karena efek
toksiknya terhadap organ tubuh relative kecil bila dibandingkan dengan
antibiotik lain. Ampisilin merupakan antibiotik yang salah satu turunan dari
penisilin yang tahan asam tetapi tidak tahan terhadapa enzim
penilinase.Ampisilin tidak aktif terhadap Pseudomonasaeruginosa yang
merupakan salah satu bakteri Gram negatif yang sulit dibasmi. Bakteri ini
mempunyai kecenderungan resisten terhadap antibiotik, termasuk terhadap
golongan β-laktam (Trisharyanti Dian Kusumowati, 2011 ) .
Tetrasiklin ialah antibiotik yang umum
digunakan sebagai obat-obatan veteriner dan diisolasi dari bakteri Streptomyces
sp..Penggunaan tetrasiklin sebagai obat-obatan veteriner umumnya dicampurkan ke
dalam pakan.Tetrasiklin merupakan antibiotik yang bersifat bakteriostatik dan
bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman. Tetrasiklin memiliki
spektrum yang luas, artinya antibiotik ini memiliki kemampuan melawan sejumlah
bakteri patogen( Suryani,2009)
C.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
Alat yang
digunakan pada percobaan ini adalah :
-
Gelas kimia
-
Hotplate
-
Pipet ukur
-
Pipet tetes
-
Tabung reaksi
-
Timbangan
2.
Bahan
Bahan
yang digunakan pada percobaan ini adalah :
-
Ampisilin
-
Air suling
-
Asam sulfat pekat
-
CTM (Klorfeniramin
Maleat)
-
Difenhidramin-HCl
-
Kloroform
-
Larutan CuSO₄
-
Larutan FeCl₃
-
Larutan HCl pekat
-
Larutan HNO₃
-
Larutan NaOH
-
Streptomisin
-
Tetrasiklin
3.
Uraian Bahan
-
Ampicillinum ( Dirjen
POM 1995, 103)
Nama
bahan : Ampicillinum
Nama lain : Ampisilin
Pemerian : Serbuk hablur, putih, praktis tidak
berbau
Berat molekul : 349,40
Rumus molekul: C₁₆H₁₉N₃O₄S
Rumus struktur :
Kegunaan : Sebagai sampel
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
-
Aqua Destilata (Dirjen
POM 1979, 112)
Nama bahan : Aqua Destilata
Nama lain :
Aquades, Air suling
Pemerian :
Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
Berat molekul :
18,02
Rumus molekul : H₂O
Rumus Struktur :
H-O-H
Kegunaan :
Sebagai pelarut
Kelarutan
: Larut dalam etanol dan gliserol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
rapat
-
Acidum Sulfuricum (Dirjen POM 1979,58)
Nama resmi : Acidum Sulfuricum
Nama lain : Asam
sulfat
Rumus
Molekul : H2SO4
Berat
Molekul : 98,07
Pemerian : Cairan kental seperti minyak,korosif,tidak berwarna
jika ditambahkan dalam air menimbulkan panas.
Kegunaan : Sebagai
pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
-
CTM (Dirjen
POM 1979, 153)
Nama resmi :Chlorpheniramini Maleas
Nama lain : CTM
Kegunaan : Antihistaminikum dan sebagai sampel
Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit.
Rumus molekul : C₁₆H₁₉ClN₂C₄H₄O₄
Rumus struktur :
Kelarutan : Larut dalam 4
bagian air, dalam 10 bagian etanol 95%P dan dalam 10 bagian kloroform P, sukar
larut dalam eter p
-
Diphenhydramini
Hydrochloridum (Dirjen POM 1995,330)
Nama
bahan :
Diphenhydramini Hydrochloridum
Nama
Lain :
Difenhidramin Hidroklorida
Pemerian :
Serbuk hablur,putih,tidak berbau, jika terkena cahaya perlahan-lahan warnanya
menjadi gelap.
Rumus
molekul : CH₂CH₂N(CH₃)₂HCl
Rumus
struktur :
Kelarutan : Mudah larut dalam air,dalam etanol dan dalam
kloroform, agak sukar larut dalam aseton,agak sukar larut dalam benzena dan
dalam eter.
Keguanaan :
Sebagai sampel
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup rapat
-
Chloroformum (Dirjen
POM 1995, 206)
Nama
bahan :
Chloroformum
Nama
lain :
Kloroform
Pemerian :
Cairan jernih, tidak berwarna, mudah mengalir, mempunyai sifat khas, bau eter,
rasa manis dan membakar, mendidih pada suhu lebih kurang 61° dipengaruhi oleh
cahaya.
Berat
molekul : 119,38
Rumus
Molekul : CHCl₃
Kegunaan :
Sebagai zat pencampur
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,
pada suhu tidak lebih dari 30°.
-
Tembaga (II ) Sulfat (Dirjen POM
1995,731)
Nama resmi : Tembaga
(II ) Sulfat
Nama lain : Kupri
sulfat
Rumus Molekul : CUSO4.5H2O
Pemerian : Prisma tri
klinik,serbuk hablur,biru
Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air dan 3 bagian gliserol,
sangat sukar larut dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai
pereaksi
-
Ferros Chloridum (Dirjen POM
1995,1139)
Nama Resmi : Ferros
Chloridum
Nama Lain : Besi (II)
klorida
Rumus Molekul : FeCl3
Berat Molekul : 162,2
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup baik
Pemerian : Serbuk
hablur, hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah
terpengaruhi oleh kelembaman
Kelarutan : Larut
dalam air, larut bervalensi, berwarna jingga
Kegunaan : Sebagai
pereaksi
-
Acidum Hydrochloridum
(Dirjen POM 1995, 49)
Nama bahan : Acidum Hydrochloridum
Nama lain :
Asam klorida
Pemerian : Cairan tidak berwarna,
berasap, bau merangsang, jika diencerkan dengan 2 bagian volume air asap hilang
Berat molekul : 36,46
Rumus molekul : HCl
Rumus struktur : H—Cl
Kegunaan :
Sebagai bahan pencampuran
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
rapat
-
Acidum Nitricum (Dirjen
POM 1995,650)
Nama resmi : Acidum Nitricum
Nama lain : Asam nitrat
Rumus Molekul : HNO3
Kandungan : Tidak kurang dari 69 % dan tidak lebih dari 71% HNO3
Pemerian ` : cairan berasap, jernih,tidak berwarna
Nama resmi : Acidum Nitricum
Nama lain : Asam nitrat
Rumus Molekul : HNO3
Kandungan : Tidak kurang dari 69 % dan tidak lebih dari 71% HNO3
Pemerian ` : cairan berasap, jernih,tidak berwarna
Kegunaan :
Sebagai pemberi suasana asam.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
-
Natrii Hydroxidum
(Dirjen POM 1995, 589)
Nama bahan : Natrii Hydroxidum
Nama lain :
Natrium Hidroksida
Pemerian : Putih atau praktis
putih, massa melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain,
keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur, bila dibiarkan diudara akan cepat
menyerap karbon dioksida dan lembab.
Berat Molekul :
40,00
Rumus Molekul : NaOH
Rumus struktur : Na—O—H
Kelarutan :
Mudah larut dalam air dan etanol
Kegunaan :
Sebagai bahan pencampur
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
rapat.
-
Streptomycini Sulfatis
Injectio (Dirjen POM 1995, 764)
Nama bahan : Streptomycini
Sulfatis Injectio
Nama lain :
Injeksi Streptomisin Sulfat, Streptomisin
Rumus molekul : C₂₁H₃₉N₇O₁₂
Rumus struktur : -
Kegunaan :
Sebagai sampel
Penyimpanan : Dalam wadah dosis tunggal atau
dosis ganda, sebaiknya dari kaca tipe I.
-
Tetracyclinum (Dirjen
POM 1995,778)
Nama bahan : Tetracyclinum
Nama lain :
Tetrasiklin
Pemerian : Serbuk hablur, kuning,
tidak berbau, stabil diudara tetapi pada pemaparan dengan cahaya matahari kuat
menjadi gelap.
Berat molekul :
444,44
Rumus molekul : C₂₂H₂₄N₂O₈
Rumus Struktur :
Kelarutan : Sangar sukar larut dalam
air, mudah larut dalam larutan asam encer dan dalam larutan alkali hidroksida,
sukar larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
Kegunaan : Sebagai
sampe antibiotika
Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup rapat dan tidak tembus cahaya.
E.HASIL PENGAMATAN
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
CTM+larutan
NaOH+larutan CuSO₄
Pembanding: larutan
NaOH+larutan CuSO₄
|
Kristal biru muda
Kristal biru tua
|
2
|
10mgDifenhidramin+3tetesHNO₃+3tetesH₂SO₄
pekat+3ml air+kloroform
|
Endapan putih
|
3
|
Difenhidramin+H₂SO₄
pekat
Diencerkan dengan air
|
Endapan putih
|
4
|
Difenhidramin+1ml HCl
pekat
Dipanaskan+didinginkan
|
Endapan kuning
kehijauan
|
5
|
2mg
Difenhidramin+2ml H₂SO₄
|
Endapan kuning
|
6
|
Streptomisin+larutan NaOH+dipanaskan+HCl+ditetesi
FeCl₃
|
Endapan coklat
|
7
|
5mg Tetrasiklin+H₂SO₄
pekat
Diencerkan dengan air
|
Larutan merah
keunguan
|
8
|
5mg Ampisilin+1ml
air+2tetes larutan FeCl₃
|
Larutan kuning
kecoklatan
|
F. PEMBAHASAN
Analisis
kualitatif adalah analisis untuk melakukan identifikasi elemen,spesies dan atau
senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Analisis kualitatif ini berkaitan
dengan cara mengetahui ada atau tidaknya analit yang dituju pada suatu sampel.
Pada percobaan kali ini yang akan dibahas yaitu
reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N yang lain. Dalam
melakukan percobaan ini ada beberapa sampel obat yang digunakan yaitu
CTM(klorfeniramin maleat), difenhidramin-HCl, streptomisin, tetrasiklin, dan
ampisilin.Untuk mengidentifikasi keberadaan reaksi-reaksi khusus
senyawa yang mengandung C,H,O,N dapat dilakukan dengan banyak metode secara
kualitatif. Cara mengidentifikasi dengan menggunakan metode analisis kualitatif
cukup menambahkan reagen-reagen yang dibutuhkan .Ada tidaknya senyawa yang
mengandung C,H,O,N pada suatu sample dapat dilakukan dengan memperhatikan ada
atau tidaknya perubahan warna ataupun ada tidaknya endapan yang terjadi pada
suatu sampel yang akan diujikan.
Analisis
yang dilakukan pertama yaitu pada sampel
CTM(klorfeniramin maleat) yang awalnya berwarna kuning kemudian setelah ditambakan
larurtan NaOH dan larutan CuSO₄ pada awalnya larutan berwarna
Kristal biru muda tetapi setelah dibandingkan dengan pereaksi maka warna dari
larutan tersebut menjadi warna kristal biru tua hal ini dikarenakan jika CTM
dicampurkan dengan reaksi kupri sulfat maka warna biru tua ini sesuai dengan
teori beararti sampel dan larutan saling bereaksi dan CTM mengandung unsur C,H,O,N
Analisis
selanjutnya yaitu sampel pada sampel difenhidramin yang dalam bentuk injeksi
berwarna bening yang dicampurkan dengan larutan HNO₃ ,H₂SO₄ air dan kloroform dimana larutan
menjadi berwarna endapan putih hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya reaksi yang
terjadi dan dapat dikatakan sampel hanya mengandung sedikit unsur C,H,O,N
karena hanya mengalami endapan tetapi tidak berubah warna. Kemudian pada
analisis difenhidramin yang dicampurkan dengan H₂SO₄ terjadi perubahan warna menjadi
endapan putih hal ini sama pada perlakuan difenhidramin pertama bhawa tidak
adanya reaski yang terjadi antara sampel dan reagen, selanjutnya difenhidramin
yang dicampurkan dengan HCl pekat yang dipanaskan dan dinginkan berubah warna
menjadi endapan kuning kehijauan ini berarti sampel mengandung unsyr C,O,H,N dan
difenhidramin yang ditambahkan asam sulfat pekat menjadi warna endapan kuning
hal ini sudah sesuai dengan teori dan mengandnung unsur C,H,O,N.
Anlisis
selanjutnya yaitu menggunakan sampel obat streptomisin dalam bentuk injeksi
yang berwarna putih serbuk yang dicampurkan dengan NaOH dalam keadaan panas
kemudian diasamkan dengan HCl dan ditambahkan FeCl₃ yang berubah warna menjadi endapan
kecoklatan ini dikarenakan adanya reaksi yang terjadi anatara sampel dan reagen
ini menyatakan bahwa sampel mengandung unsur C,H,O,N.
Analisis
selanjutnya yaitu tetrasiklin dalam bentuk kapsul yang dicampur dengan HCl
pekat yang berubah warna dari kuning menjadi merah keunguan hal ini sudah
sesuai dengan teori dimana sampel dan larutan saling bereaksi,ini berarti
tetrasiklin mengandung senyawa unsur C,H,O,N
Analisis
paling akhir yaitu sampel ampisilin Na yang dilarutkan dengan air dan
dicampurkan FeCl₃ di mana terjadi perubahan warna
dari putih menjadi kuning kecoklatan hal ini dikarenakan perlakuan telah sesuai
dengan teori dan sampel dan reagen saling bereaksi di dalam ampisilin
mengandung senyawa unsur C,H,O,N.
Analisis
pada vitamin C yang dicampurkan dengan natrium bikarbonat dan ferosulfat yang
di mana hasil reaksinya yaitu manjadi warna ungu di mana jika vitamin C di
tambahkan asam sulfat maka warna dari larutan akan menjadi bening sebenarnya
saya juga tidak mengetahui mengapa hal ini terjadi mungkin dikarenakan larutan
asam sulfat yang terlalau berlebihan sehingga dapat memebuat warna vitamin C
menjadi bening selanjutnya vitamin C di tambahkan dengan alkohol dan pereaksi
pari dengan ammonia yang dibasahkan yang menjadi warna ungu ini telah sesuai
dengan teori dimana vitamin C mengandung unsur dari C,H,O,N.
G. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini adalah pada
percobaan ini bahan yag diuji seperti
CTM,difenhidramin,streptomisin,tetrasiklin,dan ampislin semua mengandung
senyawa C,O,H,N di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Argana,Guntur
dkk,2004,Vitamin C sebagai Faktor Dominan Untuk Kadar Hemoglobinuntuk Wanita
Usia 25-35Tahun,Jurnal Kedokteran
Trisakti,Volume 23 No 1
De Lux
Putra,Effendy,2002,Penetapan Kadar Ampisilin Dalam Dengan Nama Generik Dan Nama
Dagang Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tingg(KCKT),Jurnal Majalah Farmasi Indonesia,Volume 13 No 4
Dirjen
POM,1979,Farmakope Edisi Tiga,Departemen
Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta
Dirjen
POM,1995,Farmakope Edisi Empat,Departemen
Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta
Suryani,Dedeh,2009,Validasi Metode Analisis Antibiotik Tetrasiklin
Dalam Daging Ayam Pedaging Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi,Skripsi
Trisharyanti
Dian Kusumowati,Ika,2011,Hubungan Struktur Tururnan N-Klorobenzoilamoksisilin
dan Aktivitas Antibakterinya Terhadap Pseudomonas Aeruginosa ATCC 27853,Jurnal Farmasi Indonesia,Volume 5 No 3
Sudjadja,2007,Kimia Farmasi Analisis,Pustaka
Pelajar,Yogyakarta(Halaman 1)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
ANALISIS I
PERCOBAAN
(REAKSI-REAKSI KHUSUS
SENYAWA YANG MENGANDNUNG UNSUR C,H,O,N)
OLEH :
NAMA : BESTIANTI PURNASARI
JIWA
NIM : FIFI 12078
KELAS : B
KELOMPOK : II
ASISTEN : MUHAMMAD NURDIN M.
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013