Wednesday, May 14, 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS I
PERCOBAAN
(REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDNUNG UNSUR C,H,O,N)
                                                            OLEH :
NAMA                       : BESTIANTI PURNASARI JIWA
NIM                            : FIFI 12078
KELAS                      : B
KELOMPOK            : II
ASISTEN                    : MUHAMMAD NURDIN M.
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013


REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG UNSUR C,H,O,N YANG LAIN
A.   TUJUAN
Untuk Mengetahui Reaksi-Reaksi Khusus Yang Mengandung Unsur C,H,O,N Yang Lain
B.   LANDASAN TEORI
Frekuensi konsumsi vitamin C dan kadar Hb menunjukkan hubungan yang bermakna (p=0,000).Persamaan regresi linier menunjukkan bahwa setiap bertambahnya frekuensi konsumsi vitamin Csebanyak 1 kali akan meningkatkan kadar Hbsebesar 0,06 g/dL. Artiny semakin sering seseorangmengkonsumsi vitamin C, semakin tinggi kadar Hb.Hal ini sejalan dengan pernyataan peneliti lain bahwa vitamin C meningkatkan absorbsi besi non heme sebanyak empat kali lipat daripada yang tidak mengkonsumsi vitamin C, selain itu juga adanya indikasi bahwa terdapat peningkatan kadar Hb yang signifikan pada wanita vegetarian karena mengkonsumsi vitamin C( Agana, 2004 ).
Sampai saat ini ampisilin masih digunakan secara luas sebagai obat pilihan untuk pengobatan infeksi..Ampisilin banyak digunakan dalam pengobatan infeksi pada saluran napas dan saluran seni, gonorhu, gastroenteritis, dan meningitis.Ampisilin stabil terhadap asam dan karena itu dapat digunakan secara oral. Laju absorpsinya sekitar 50% dan akan meningkat dengan adanya makanan. Obat terikat oleh protein plasma lebih kurang 20%. Kadar darah maksimalnya dicapai dalam 5 menit setelah injeksi intra vena, 1 jam setelah injeksi intra muskular, dan 2 jam setelah pemberian oral. Ampisilin berupa serbuk hablur; putih; praktis tidak berbau; rasa pahit; higroskopis. Gararn trihidratnya stabil pada suhu kamar  ( De Lux Putra,2002  ).
Dalam teori kimia analisis melibatkan penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif,kuantitatif,dan bahan kimia pada umumnya. Analisis kualitatif adalah analisis untuk melakukan identifikasi elemen,spesiasi dan atau senyawa-senyawa ada di dalam sampel. Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah(kadar) absolut atau relative dari suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel. Analisis struktur adalah penentuan letak dan pengaturan ruang tempat atom dalam suatu elemen atau molekul serta identifikasi gugus karakteristik dalam suatu molekul ( Sudjadji, 2007 ).
Turunan penisilin merupakan pilihan pertama untuk infeksi bakteri yang peka terhadap penisilin karena efek toksiknya terhadap organ tubuh relative kecil bila dibandingkan dengan antibiotik lain. Ampisilin merupakan antibiotik yang salah satu turunan dari penisilin yang tahan asam tetapi tidak tahan terhadapa enzim penilinase.Ampisilin tidak aktif terhadap Pseudomonasaeruginosa yang merupakan salah satu bakteri Gram negatif yang sulit dibasmi. Bakteri ini mempunyai kecenderungan resisten terhadap antibiotik, termasuk terhadap golongan β-laktam (Trisharyanti Dian Kusumowati, 2011 ) .
Tetrasiklin ialah antibiotik yang umum digunakan sebagai obat-obatan veteriner dan diisolasi dari bakteri Streptomyces sp..Penggunaan tetrasiklin sebagai obat-obatan veteriner umumnya dicampurkan ke dalam pakan.Tetrasiklin merupakan antibiotik yang bersifat bakteriostatik dan bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman. Tetrasiklin memiliki spektrum yang luas, artinya antibiotik ini memiliki kemampuan melawan sejumlah bakteri patogen( Suryani,2009)



















C.    ALAT DAN BAHAN
1.         Alat
      Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
-             Gelas kimia
-             Hotplate
-             Pipet ukur
-             Pipet tetes
-             Tabung reaksi
- Timbangan
2.         Bahan
      Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
-             Ampisilin
-             Air suling
-             Asam sulfat pekat
-             CTM (Klorfeniramin Maleat)
-             Difenhidramin-HCl
-             Kloroform
-             Larutan CuSO
-             Larutan FeCl
-             Larutan HCl pekat
-             Larutan HNO
-             Larutan NaOH
-             Streptomisin
-             Tetrasiklin
3.         Uraian Bahan
-             Ampicillinum ( Dirjen POM 1995, 103)
Nama bahan    : Ampicillinum                             
Nama lain        : Ampisilin
Pemerian          : Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau
Berat molekul  : 349,40
Rumus molekul: C₁₆H₁₉NOS
Rumus struktur            :
Kegunaan        : Sebagai sampel
Penyimpanan   : Dalam wadah tertutup rapat.
-          Aqua Destilata (Dirjen POM 1979, 112)
Nama bahan                : Aqua Destilata
Nama lain                    : Aquades, Air suling
Pemerian                      : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
Berat molekul              : 18,02
Rumus molekul           : HO
Rumus Struktur           : H-O-H
Kegunaan                    : Sebagai pelarut
Kelarutan                     : Larut dalam etanol dan gliserol
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat
-           Acidum Sulfuricum  (Dirjen POM 1979,58)
Nama resmi                 : Acidum Sulfuricum 
Nama lain                    : Asam sulfat
Rumus Molekul           : H2SO4
Berat Molekul             : 98,07
Pemerian                       : Cairan kental seperti minyak,korosif,tidak berwarna jika ditambahkan dalam air menimbulkan panas.
Kegunaan                    : Sebagai pereaksi
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat
-          CTM (Dirjen POM 1979, 153)
Nama resmi                          :Chlorpheniramini Maleas
Nama lain                    : CTM
Kegunaan                             : Antihistaminikum dan sebagai sampel
Pemerian                               : Serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit.
Rumus molekul                   : C₁₆H₁₉ClNCHO
Rumus struktur                                    :
Kelarutan                                : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol 95%P dan dalam 10 bagian kloroform P, sukar larut dalam eter p

-          Diphenhydramini Hydrochloridum (Dirjen POM 1995,330)
Nama bahan                : Diphenhydramini Hydrochloridum
Nama Lain                   : Difenhidramin Hidroklorida
Pemerian                       : Serbuk hablur,putih,tidak berbau, jika terkena cahaya perlahan-lahan warnanya menjadi gelap.
Rumus molekul           : CHCHN(CH)HCl
Rumus struktur            :
Kelarutan                      : Mudah larut dalam air,dalam etanol dan dalam kloroform, agak sukar larut dalam aseton,agak sukar larut dalam benzena dan dalam eter.
Keguanaan                  : Sebagai sampel
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat
-          Chloroformum (Dirjen POM 1995, 206)
Nama bahan                : Chloroformum
Nama lain                    : Kloroform
Pemerian                      : Cairan jernih, tidak berwarna, mudah mengalir, mempunyai sifat khas, bau eter, rasa manis dan membakar, mendidih pada suhu lebih kurang 61° dipengaruhi oleh cahaya.
Berat molekul  : 119,38
Rumus Molekul           : CHCl
Kegunaan                    : Sebagai zat pencampur
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, pada suhu tidak lebih dari 30°.
-          Tembaga (II ) Sulfat (Dirjen POM 1995,731)
Nama resmi                 : Tembaga (II ) Sulfat
Nama lain                    : Kupri sulfat
Rumus Molekul           : CUSO4.5H2O
Pemerian                      : Prisma tri klinik,serbuk hablur,biru
Kelarutan                     : Larut dalam 3 bagian air dan 3 bagian gliserol, sangat sukar larut dalam etanol.
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan                    : Sebagai pereaksi

-          Ferros Chloridum (Dirjen POM 1995,1139)
Nama Resmi                : Ferros Chloridum
Nama Lain                   : Besi (II) klorida
Rumus Molekul           : FeCl3
Berat Molekul             : 162,2
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup baik
Pemerian                      : Serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruhi oleh kelembaman
Kelarutan                     : Larut dalam air, larut bervalensi, berwarna jingga
Kegunaan                    : Sebagai pereaksi
-          Acidum Hydrochloridum (Dirjen POM 1995, 49)
Nama bahan                : Acidum Hydrochloridum
Nama lain                    : Asam klorida
Pemerian                      : Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang, jika diencerkan dengan 2 bagian volume air asap hilang
Berat molekul              : 36,46
Rumus molekul           : HCl
Rumus struktur            : H—Cl
Kegunaan                    : Sebagai bahan pencampuran
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat
-          Acidum Nitricum (Dirjen POM 1995,650)
Nama resmi    
            : Acidum Nitricum
Nama lain       
            : Asam nitrat
Rumus Molekul           : HNO3
Kandungan    
            : Tidak kurang dari 69 % dan tidak lebih dari 71% HNO3
Pemerian        
`           : cairan berasap, jernih,tidak berwarna
Kegunaan                    : Sebagai pemberi suasana asam.
Penyimpanan
               : Dalam wadah tertutup rapat
-          Natrii Hydroxidum (Dirjen POM 1995, 589)
Nama bahan                : Natrii Hydroxidum
Nama lain                    : Natrium Hidroksida
Pemerian                       : Putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur, bila dibiarkan diudara akan cepat menyerap karbon dioksida dan lembab.
Berat Molekul             : 40,00
Rumus Molekul           : NaOH
Rumus struktur            : Na—O—H
Kelarutan                     : Mudah larut dalam air dan etanol
Kegunaan                    : Sebagai bahan pencampur
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat.
-          Streptomycini Sulfatis Injectio (Dirjen POM 1995, 764)
Nama bahan                : Streptomycini Sulfatis Injectio
Nama lain                    : Injeksi Streptomisin Sulfat, Streptomisin
Rumus molekul           : C₂₁H₃₉NO₁₂
Rumus struktur            : -
Kegunaan                    : Sebagai sampel
Penyimpanan               : Dalam wadah dosis tunggal atau dosis ganda, sebaiknya dari kaca tipe I.
-          Tetracyclinum (Dirjen POM 1995,778)
Nama bahan                : Tetracyclinum
Nama lain                    : Tetrasiklin
Pemerian                      : Serbuk hablur, kuning, tidak berbau, stabil diudara tetapi pada pemaparan dengan cahaya matahari kuat menjadi gelap.
Berat molekul              : 444,44
Rumus molekul           : C₂₂H₂₄NO
Rumus Struktur           :
Kelarutan                    : Sangar sukar larut dalam air, mudah larut dalam larutan asam encer dan dalam larutan alkali hidroksida, sukar larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
Kegunaan                    : Sebagai sampe antibiotika
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya.
E.HASIL PENGAMATAN
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
CTM+larutan NaOH+larutan CuSO
Pembanding: larutan NaOH+larutan CuSO
Kristal biru muda
Kristal biru tua
2
10mgDifenhidramin+3tetesHNO+3tetesHSO pekat+3ml air+kloroform
Endapan putih
3
Difenhidramin+HSO pekat
Diencerkan dengan air
Endapan putih
4
Difenhidramin+1ml HCl pekat
Dipanaskan+didinginkan
Endapan kuning kehijauan
5
2mg Difenhidramin+2ml  HSO
Endapan kuning
6
Streptomisin+larutan NaOH+dipanaskan+HCl+ditetesi FeCl
Endapan coklat
7
5mg Tetrasiklin+HSO pekat
Diencerkan dengan air
Larutan merah keunguan
8
5mg Ampisilin+1ml air+2tetes larutan FeCl
Larutan kuning kecoklatan


F. PEMBAHASAN
            Analisis kualitatif adalah analisis untuk melakukan identifikasi elemen,spesies dan atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Analisis kualitatif ini berkaitan dengan cara mengetahui ada atau tidaknya analit yang dituju pada suatu sampel.
Pada percobaan kali ini yang akan dibahas yaitu reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N yang lain. Dalam melakukan percobaan ini ada beberapa sampel obat yang digunakan yaitu CTM(klorfeniramin maleat), difenhidramin-HCl, streptomisin, tetrasiklin, dan ampisilin.Untuk mengidentifikasi keberadaan reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung C,H,O,N dapat dilakukan dengan banyak metode secara kualitatif. Cara mengidentifikasi dengan menggunakan metode analisis kualitatif cukup menambahkan reagen-reagen yang dibutuhkan .Ada tidaknya senyawa yang mengandung C,H,O,N pada suatu sample dapat dilakukan dengan memperhatikan ada atau tidaknya perubahan warna ataupun ada tidaknya endapan yang terjadi pada suatu  sampel yang akan diujikan.
Analisis yang dilakukan pertama yaitu pada sampel  CTM(klorfeniramin maleat) yang awalnya berwarna kuning kemudian setelah ditambakan larurtan NaOH dan larutan CuSO pada awalnya larutan berwarna Kristal biru muda tetapi setelah dibandingkan dengan pereaksi maka warna dari larutan tersebut menjadi warna kristal biru tua hal ini dikarenakan jika CTM dicampurkan dengan reaksi kupri sulfat maka warna biru tua ini sesuai dengan teori beararti sampel dan larutan saling bereaksi dan  CTM mengandung unsur C,H,O,N
Analisis selanjutnya yaitu sampel pada sampel difenhidramin yang dalam bentuk injeksi berwarna bening yang dicampurkan dengan larutan HNO ,HSO air dan kloroform dimana larutan menjadi berwarna endapan putih hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya reaksi yang terjadi dan dapat dikatakan sampel hanya mengandung sedikit unsur C,H,O,N karena hanya mengalami endapan tetapi tidak berubah warna. Kemudian pada analisis difenhidramin yang dicampurkan dengan HSO terjadi perubahan warna menjadi endapan putih hal ini sama pada perlakuan difenhidramin pertama bhawa tidak adanya reaski yang terjadi antara sampel dan reagen, selanjutnya difenhidramin yang dicampurkan dengan HCl pekat yang dipanaskan dan dinginkan berubah warna menjadi endapan kuning kehijauan ini berarti sampel mengandung unsyr C,O,H,N dan difenhidramin yang ditambahkan asam sulfat pekat menjadi warna endapan kuning hal ini sudah sesuai dengan teori dan mengandnung unsur C,H,O,N.
            Anlisis selanjutnya yaitu menggunakan sampel obat streptomisin dalam bentuk injeksi yang berwarna putih serbuk yang dicampurkan dengan NaOH dalam keadaan panas kemudian diasamkan dengan HCl dan ditambahkan FeCl yang berubah warna menjadi endapan kecoklatan ini dikarenakan adanya reaksi yang terjadi anatara sampel dan reagen ini menyatakan bahwa sampel mengandung unsur C,H,O,N.
            Analisis selanjutnya yaitu tetrasiklin dalam bentuk kapsul yang dicampur dengan HCl pekat yang berubah warna dari kuning menjadi merah keunguan hal ini sudah sesuai dengan teori dimana sampel dan larutan saling bereaksi,ini berarti tetrasiklin mengandung senyawa unsur C,H,O,N
            Analisis paling akhir yaitu sampel ampisilin Na yang dilarutkan dengan air dan dicampurkan FeCl di mana terjadi perubahan warna dari putih menjadi kuning kecoklatan hal ini dikarenakan perlakuan telah sesuai dengan teori dan sampel dan reagen saling bereaksi di dalam ampisilin mengandung senyawa unsur C,H,O,N.
            Analisis pada vitamin C yang dicampurkan dengan natrium bikarbonat dan ferosulfat yang di mana hasil reaksinya yaitu manjadi warna ungu di mana jika vitamin C di tambahkan asam sulfat maka warna dari larutan akan menjadi bening sebenarnya saya juga tidak mengetahui mengapa hal ini terjadi mungkin dikarenakan larutan asam sulfat yang terlalau berlebihan sehingga dapat memebuat warna vitamin C menjadi bening selanjutnya vitamin C di tambahkan dengan alkohol dan pereaksi pari dengan ammonia yang dibasahkan yang menjadi warna ungu ini telah sesuai dengan teori dimana vitamin C mengandung unsur dari C,H,O,N.





G. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini adalah pada percobaan ini bahan yag diuji seperti CTM,difenhidramin,streptomisin,tetrasiklin,dan ampislin semua mengandung senyawa C,O,H,N di dalamnya.












                                          

                                           DAFTAR PUSTAKA
Argana,Guntur dkk,2004,Vitamin C sebagai Faktor Dominan Untuk Kadar Hemoglobinuntuk Wanita Usia 25-35Tahun,Jurnal Kedokteran Trisakti,Volume 23 No 1
De Lux Putra,Effendy,2002,Penetapan Kadar Ampisilin Dalam Dengan Nama Generik Dan Nama Dagang Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tingg(KCKT),Jurnal Majalah Farmasi Indonesia,Volume 13 No 4
Dirjen POM,1979,Farmakope Edisi Tiga,Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta
Dirjen POM,1995,Farmakope Edisi Empat,Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta
Suryani,Dedeh,2009,Validasi Metode Analisis Antibiotik Tetrasiklin Dalam Daging Ayam Pedaging Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi,Skripsi
Trisharyanti Dian Kusumowati,Ika,2011,Hubungan Struktur Tururnan N-Klorobenzoilamoksisilin dan Aktivitas Antibakterinya Terhadap Pseudomonas Aeruginosa ATCC 27853,Jurnal Farmasi Indonesia,Volume 5 No 3
Sudjadja,2007,Kimia Farmasi Analisis,Pustaka Pelajar,Yogyakarta(Halaman 1)







LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS I
PERCOBAAN
(REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDNUNG UNSUR C,H,O,N)
                                                            OLEH :
NAMA                       : BESTIANTI PURNASARI JIWA
NIM                            : FIFI 12078
KELAS                      : B
KELOMPOK            : II
ASISTEN                    : MUHAMMAD NURDIN M.
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013